Ditengah kesibukan dan pontang-pantingnya saya memenuhi semua resep menu di buku yang bulan ini harus kelar, saya tetap berusaha untuk konsisten melakukan posting di JTT yang walau akhir-akhir ini terasa berat untuk diwujudkan. Proses membuat buku yang tadinya saya anggap enteng karena semua foto akan diambil dari JTT berubah menjadi masalah besar tatkala semua size gambar ternyata tidak cukup besar resolusinya dan menjadi pecah kala di cetak menjadi ukuran yang lebih besar. Tatkala Mba Lidya, salah satu perwakilan dari penerbit mengabarkannya ke saya dengan nada bercampur panik, "Mba, ada size gambar yang lebih besar? Semua gambar pecah ketika dicetak"! Saya sudah tahu untuk menyelesaikan buku ini memerlukan perjuangan yang tidak mudah saudara-saudara dan itu melibatkan waktu, energi, sabun cuci piring dan telapak tangan yang mendadak menjadi semakin terasa kasar karena harus mencuci berpuluh-puluh perabotan. Walau hanya lima puluh resep terfavorit JTT yang akan ditampilkan di buku namun jika kelima puluh itu harus saya masak dalam waktu dua minggu di sela-sela waktu yang terbatas rasanya luar biasa gempor juga. Tobat! ^_^
Tidak ada yang lebih membosankan ketika mencoba suatu resep yang sudah pernah dicoba sebelumnya! Mana tantangannya? Berulang kali saya berusaha menumpas rasa bosan itu setiap kali mengulang resep yang pernah saya buat dan semua ini demi buku perdana. Namun tadi malam saya menyerah juga, dimulai dari banyaknya parutan keju yang saya temukan di kulkas, jamur serta kacang polong sisa membuat fu yung hai, akhirnya saya pun mewujudkan satu resep yang sudah sangat lama ingin saya buat yaitu spaghetti casserole. Saya memiliki sebungkus spaghetti yang sudah sangat lama nangkring di dalam laci dapur, kali ini dengan sedikit kreatifitas pasta tersebut akan saya permak sebelum masa kedaluarsanya tiba.
Bagi anda yang bertanya-tanya makanan apakah casserole itu maka ulasan yang saya cuplik dari Wikipedia berikut ini mungkin bisa sedikit membantu. Kata casserole berasal dari bahasa Prancis yang artinya 'saucepan' yang mengacu pada pan atau alat berukuran besar dimana alat tersebut juga berfungsi sebagai tempat untuk memanggang sekaligus menghidangkan makanan. Kata casserole juga digunakan untuk menyebut hidangan yang dipanggang dalam wadah tersebut dan disajikanlangsung bersama wadahnya (wadah casserole biasa disebut dengan casserole pan atau casserole dish). Dalam istilah British-English, makanan ini juga disebut 'a bake' atau 'panggang' mengacu pada teknik memasak yang dilakukan.
Di Inggris, Australia dan Selandia Baru, nama casserole digunakan untuk menyebutkan hidangan itu sendiri bukan isinya. Casserole yang berasal dari negara ini lebih menyerupai sup kental ataustew. Perbedaanya adalah setelah daging dan sayuran di tumis hingga kecoklatan di atas kompor kemudian masakan dimasukkan ke dalam wadah bersama dengan cairan (bisa kaldu atau wine), wadah lantas ditutup dan dipanggang perlahan di dalam oven hingga matang, menghasilkan daging yang empuk dan juicy. Karena masakan tidak langsung bersentuhan dengan panas maka mengurangi resiko makanan menjadi gosong.
Di US sendiri casserole disajikan dengan metode yang berbeda, khususnya di bagian midwest dan selatan, serta sebagian Kanada, yaitu dengan menggunakan sup kental khususnya sup krim jamur. Contoh casserole yang disiapkan dengan cara ini misalnya adalah casserole tuna (menggunakan tuna kalengan, pasta yang telah dimasak, terkadang kacang polong, dan sup krim jamur) dan casserole buncis (terbuat dari buncis yang dimasak dengan sup krim jamur dan kemudian diatasnya ditutup dengan bawang bombay goreng). Makanan sejenis lainnya seperti macaroni dengan keju (mac and cheese) juga sering disajikan sebagai casserole.
Biasanya bahan-bahan pembuat casserole terdiri atas potongan daging (seperti ayam) atau ikan (misalnya tuna), aneka sayur yang dipotong, kemudian bahan pengental yang mengandung pati seperti tepung, kentang atau pasta dan permukaan atas casserole ditutup dengan keju atau toppingyang crunchy. Cairan untuk mematangkan casserole biasanya diperoleh dari air yang keluar dari daging dan sayur selama proses pemasakan dan selanjutnya cairan lainnya dalam bentuk kaldu, wine, bir, gin, cuka atau cider, atau jus sayuran ditambahkan saat semua bahan casserole disusun. Makanan ini dimasak perlahan di dalam oven dalam kondisi tidak ditutup. Biasanya casserole disajikan sebagai hidangan utama atau makanan pendamping (side dish) dan disajikan langsung dari wadahnya.
Tipe casserole sendiri sangat bermacam-macam misalnya saja ragout, hotpot, cassoulet (casserole yang terbuat dari rebusan daging dari Prancis), tajine (rebusan daging, ikan dan sayuran dalam pot keramik dari Afrika Utara dan terkenal di Maroko dan Tunisia), moussaka (casserole yang berbahan dasar terung atau kentang yang merupakan makanan populer di negara-negara Mediterania dan Balkan), lasagna, sheperd's pie dan gratin (hidangan dari Prancis yang terbuat dari kentang, seafood dan sayuran dimana permukaan atasnya ditutup dengan lapisan kering yang terbuat daribreadcrumbs, parutan keju, telur atau mentega), timballo nasi atau pasta (hidangan yang terbuat dari pasta atau nasi yang dipanggang dengan kulit pastry sebagai lapisan luarnya).
Lasagna Meleleh a la Sintya: Super Mudah! Super Yummy!
Sheperd's Pie a la Gordon Ramsay
Kembali ke casserole yang kali ini saya posting. Anda bisa menggunakan spaghetti seperti yang saya pakai kali ini, atau jenis pasta lainnya seperti macaronie, angel hair, atau bahkan lembaran lasagna. Punya nasi sisa di rice cooker? Nah casserole nasi pun sama lezatnya dengan versi spaghettinya jadi jangan ragu-ragu untuk mencobanya. Proses dasar membuatnya sebenarnya sama dengan lasagna yang pernah saya posting sebelumnya, bedanya adalah lembaran kulit lasagna diganti dengan rebusan spaghetti. Karena itu yang anda perlukan untuk membuat casserole ini adalah rebusan spaghetti, tumisan daging (saya menggunakan ayam namun anda bisa menggantikannya dengan daging sapi), saus putih atau saus bechamel dan taburan keju yang banyak. Semua bahan yang telah dimasak terpisah itu cukup anda tata di pinggan tahan panas lapis demi lapis hingga semua bahan bis dan panggang di oven selama 20 menit saja, kemudian casserole siap disantap.
Saya membuatnya dalam porsi jumbo dan ketika pagi ini saya bawa ke kantor untuk dicicipi beramai-ramai, semua rekan-rekan kantor mengatakan "Enak"! Kali ini tanpa ancaman dari saya. Spaghetti casserole tahan selama 3 hari di dalam chiller jadi bagi anda yang ingin membuatnya dalam partai besar maka tidak perlu khawatir anda bisa menyantapnya dalam beberapa hari, cukup panaskan sebentar di oven atau microwave. Bagi anda yang bertanya, "Apakah makanan ini bisa dikukus"?Maka jawaban saya adalah tentu saja bisa tetapi versi panggang menurut saya akan memberikan hasil, rasa dan tampilan yang jauh lebih lezat. Tidak ada yang lebih menggoda selain casserole yang permukaannya tampak kecoklatan dengan keju yang meleleh aduhai. Hmm, lagipula aroma keju yang terpanggang memang tidak ada duanya bukan? ^_^
Berikut ini resep dan prosesnya ya!
Spaghetti Casserole
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 1 loyang casserole diameter 23 cm tinggi 7 cm
Tertarik dengan hidangan sejenis lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Lasagna Meleleh a la Sintya
Sheperd's Pie a la Gordon Ramsay
Cheesy Macaroni Schotel
Bahan:
Untuk 1 loyang casserole diameter 23 cm tinggi 7 cm
Tertarik dengan hidangan sejenis lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Lasagna Meleleh a la Sintya
Sheperd's Pie a la Gordon Ramsay
Cheesy Macaroni Schotel
Bahan:
- 300 gram spaghetti kering (bisa menggunakan jenis pasta lainnya seperti makaroni pipa, spiral, angel hair, fettuccine)
- 300 gram daging ayam cincang (bisa diganti dengan daging sapi atau potongan sosis)
- 6 buah jamur champignon, rajang kasar (bisa diganti dengan jamur lainnya)
- 6 buah jamur champignon, rajang kasar (bisa diganti dengan jamur lainnya)
- 1/2 kaleng kacang polong
- 3 batang daun bawang rajang kasar
- 150 gram keju cheddar parut atau keju mozarella parut kasar untuk taburan
Note: anda bisa menggunakan aneka sayuran seperti brocoli, wortel, potongan kentang, kembang kol, buncis.
Bahan saus putih/bechamel sauce:
- 2 sendok makan mentega/margarine
- 2 sendok makan tepung terigu serba guna
- 500 ml susu cair
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk halus
- 1/4 sendok teh garam
- 4 sendok makan keju cheddar parut
- 150 gram keju cheddar parut atau keju mozarella parut kasar untuk taburan
Note: anda bisa menggunakan aneka sayuran seperti brocoli, wortel, potongan kentang, kembang kol, buncis.
Bahan saus putih/bechamel sauce:
- 2 sendok makan mentega/margarine
- 2 sendok makan tepung terigu serba guna
- 500 ml susu cair
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk halus
- 1/4 sendok teh garam
- 4 sendok makan keju cheddar parut
Bumbu saus daging:
- 1 butir bawang bombay, cincang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 3 buah tomat merah, rebus sebentar, dan kupas kulitnya, cincang kasar
- 1 sendok teh cabai bubuk
- 1 sendok teh cabai bubuk
- 1 sendok teh oregano bubuk
- 1/2 sendok teh basil bubuk
- 1 sendok teh Italian seasonings atau mixed herbs
- 3 sendok makan saus spaghetti botolan
- 2 sendok makan tomato puree (pasta tomat)
- 1 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk kasar
- minyak untuk menumis
Cara membuat:
Cara membuat:
Siapkan panci kecil, panaskan mentega/margarine hingga meleleh. Masukkan tepung terigu, masak tepung dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga berwarna menjadi coklat kekuningan. Masukkan sedikit susu cair, aduk cepat hingga menjadi kental. Tambahkan kembali susu cair sedikit sambil terus diaduk hingga semua susu tercampur ke dalam adonan. Masak hingga adonan mendidih.
Masukkan merica bubuk, garam dan keju cheddar parut. Aduk rata hingga keju larut. Cicipi rasanya, sesuaikan garam. Matikan kompor. Sisihkan.
Note: Bagian mencampur susu dengan tepung merupakan poin penting, jangan mencampurkan susu secara sekaligus atau dalam jumlah banyak, karena tepung akan bergerindil. Lakukan secara bertahap. Jika adonan bergerindil masukkan ke dalam blender atau saringan kawat dan proses hingga halus.
Membuat tumisan daging:
Membuat tumisan daging:
Siapkan wajan, panaskan minyak. Tumis daging cincang hingga berubah warna tidak pink lagi, aduk-aduk selama daging ditumis. Masukkan dua sendok makan minyak goreng, masukkan bawang bombay, aduk dan tumis hingga bawang menjadi layu dan matang. Tambahkan bawang putih, tumis hingga bawang harum, matang.
Masukkan jamur dan kacang polong kalengan, aduk rata dan masak hingga semua bahan layu dan matang. Tambahkan rajangan daun bawang, aduk rata. Masukkan potongan tomat, cabai bubuk, oregano, basil, Italian seasonings, saus spaghetti, puree tomat, gula pasir, garam, kaldu bubuk dan merica. Aduk rata.
Masak hingga semua bahan matang, biarkan jika tumisan berair, jangan memasaknya hingga air habis. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Angkat tumisan daging dari wajan.
Siapkan panci, beri air cukup banyak dan 1 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih. Masukkan spgahetti, biarkan hingga pasta menjadi lunak dan masuk sendiri ke dalam panci. Rebus hingga pasta menjadi setengah matang. Jangan merebusnya hingga terlalu lunak karena nantinya spaghetti akan di panggang hingga matang di oven.
Angkat spaghetti dan tiriskan airnya. Sisihkan.
Menata casserole:
Siapkan wadah untuk memanggang casserole, anda bisa menggunakan pinggan tahan panas dari kaca seperti yang saya gunakan atau loyang biasa atau wadah alumunium foil. Tata setengah bagian pasta di dasar wadah. Sebarkan separuh tumisan daging di permukaan spaghetti diikuti dengan setengah bagian saus putih.
Taburkan sebagian keju parut di atas saus, jangan terlalu banyak karena sebagian besar keju parut akan kita tebarkan di permukaan casserole. Tata kembali spaghetti di atas keju, diikuti dengan tumisan daging dan saus putih. Terakhir tutup dengan parutan keju yang banyak di permukaannya.
Panggang casserole di dalam oven dengan suhu 180'C, hingga keju meleleh dan permukaan mulai terlihat kuning kecoklatan. Waktu sekitar 20 menit atau tergantung oven anda. Casserole tidak perlu dipanggang hingga kering karena proses panggang hanya untuk membuat semua bahan menyatu, keju meleleh dan mematangkan spaghetti yang telah dimasak setengah matang.
Keluarkan dari oven dan santap selagi hangat. Super yummy!
Masak hingga semua bahan matang, biarkan jika tumisan berair, jangan memasaknya hingga air habis. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Angkat tumisan daging dari wajan.
Siapkan panci, beri air cukup banyak dan 1 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih. Masukkan spgahetti, biarkan hingga pasta menjadi lunak dan masuk sendiri ke dalam panci. Rebus hingga pasta menjadi setengah matang. Jangan merebusnya hingga terlalu lunak karena nantinya spaghetti akan di panggang hingga matang di oven.
Angkat spaghetti dan tiriskan airnya. Sisihkan.
Menata casserole:
Siapkan wadah untuk memanggang casserole, anda bisa menggunakan pinggan tahan panas dari kaca seperti yang saya gunakan atau loyang biasa atau wadah alumunium foil. Tata setengah bagian pasta di dasar wadah. Sebarkan separuh tumisan daging di permukaan spaghetti diikuti dengan setengah bagian saus putih.
Taburkan sebagian keju parut di atas saus, jangan terlalu banyak karena sebagian besar keju parut akan kita tebarkan di permukaan casserole. Tata kembali spaghetti di atas keju, diikuti dengan tumisan daging dan saus putih. Terakhir tutup dengan parutan keju yang banyak di permukaannya.
Panggang casserole di dalam oven dengan suhu 180'C, hingga keju meleleh dan permukaan mulai terlihat kuning kecoklatan. Waktu sekitar 20 menit atau tergantung oven anda. Casserole tidak perlu dipanggang hingga kering karena proses panggang hanya untuk membuat semua bahan menyatu, keju meleleh dan mematangkan spaghetti yang telah dimasak setengah matang.
Keluarkan dari oven dan santap selagi hangat. Super yummy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar