Mixer heavy duty memang 'jos gandhos', motornya yang powerful dengan baling-baling yang besar membuat berkilo-kilo adonan takluk tanpa syarat dibawah putarannya yang kuat. Dalam tempo lima belas menit saja maka semangkuk besar adonan berubah menjadi smooth seperti pantat bayi. Karena kemampuannya yang mantap inilah maka setiap kali datang ke rumah adik saya, Wiwin, di Mampang, maka alat tersebut menjadi incaran saya untuk melakukan berbagai eksperimen. Terutama untuk membuat roti.
Walau peralatan baking-nya cukup lengkap, namun Wiwin sendiri jarang menggunakannya. Padahal dulu, sekitar enam tahun yang lalu, si humble ini cukup rajin membuat aneka kue kering. Ibu dan saya sering kebagian berstoples-toples kue buatannya. Kami berdua sering ber-uh dan ah, takjub dengan renyah dan lezatnya kue buatan Wiwin. Saat itu blog JTT belum tercipta dan membuat kue serta aktifitas baking lainnya merupakan kegiatan asing yang hanya terjadi dalam mimpi saja. ^_^
Walau mantap menguleni adonan namun harga sebuah mixer heavy duty memang mampu membuat saya menarik nafas berat. Dulu adik saya membelinya di Duri, Pekanbaru, sekitar 10 tahun yang lalu dan saat itu saja harganya sudah membuat saya melotot. Namun kini mixer dengan tipe yang sama seperti itu sudah tidak terjangkau bagi kantong saya. Nah ketika sedang berjalan-jalan di sebuah mall di Singapura tahun lalu, saya menemukan merk mixer yang sama seperti yang dimiliki adik saya yaitu Bosch namun dengan tipe berbeda. Harganya jauh lebih murah plus dengan diskon yang membuat saya serasa mendapat durian runtuh. "Akhirnya mixer heavy duty idaman bisa saya peroleh dengan harga yang jauh lebih murah"!Pekik saya waktu itu saking excited-nya.
Mixer Bosch type MUM54Q40 yang saya beli ini dilengkapi dengan perlengkapan tambahan seperti blender, alat pemeras jeruk dan chopper. Ketiga tambahan alat ini sebenarnya tidak saya perlukan, mengingat telah memilikinya dirumah. Namun dengan iming-iming harga yang miring, tambahkan alat, plus diskon? Why not?! Transaksi pun di lakukan, barang dibawa pulang ke tanah air, dan ketika mendarat di dapur rumah Pete langsung saya pergunakan untuk membuat roti. Hasilnya kurang memuaskan.
Tombol speed yang mencapai 7 kecepatan menurut saya benar-benar ide yang useless. Low, medium danhigh adalah 3 jenis kecepatan yang umum dan sudah mampu mengakomodir kebutuhan saat kita hendak membuat adonan cake atau roti. Menjadikannya hingga 7 tingkatan benar-benar tidak ada gunanya (setidaknya bagi saya), dan dalam prakteknya biasanya saya langsung memutarnya ke tombol nomor 7 (high) saat hendak mengocok telur atau adonan cake lainnya, karena speed di bawahnya benar-benar slow. Jika saya tetap nekat menggunakan speed di bawah 7 maka bisa-bisa sampai neraka membeku tak satupun adonan cake kelar diproses.
Speed yang sampai 7 tingkatan ini hanyalah masalah sepele, masalah terbesar adalah pada kemampuannya untuk menguleni adonan roti. Hook (alat pengocok) untuk mengaduk adonan roti yang sangat kecil dan terlihat ringkih sebenarnya dari awal telah membuat saya berpikir-pikir ketika hendak membelinya. Namun pikir saya dengan motor yang kuat maka hook yang kecil tidak akan menjadi masalah. Tapi kenyataan seringkali berbanding terbalik dengan perkiraan, ketika mixer saya pergunakan untuk menguleni adonan seberat 500 gram, maka mesin tampak bergetar, menderum berat dan terdengar 'ngos-ngosan'. Ngeri alat ini akan meledak, saya pun menuangkan adonan ke atas meja dan menguleninya manual. Apa gunanya memiliki mixer heavy duty jika akhirnya adonan harus dipermak dengan kesepuluh jari tangan bukan?
Kesimpulan saya, mixer Bosch type MUM54Q40 bukan lah jenis mixer heavy duty mungkin lebih tepat disebut semi heavy duty. Untuk mengocok telur dan mentega, saya tidak meragukan kemampuannya. Namun untuk menguleni adonan roti? Saya sudah mengandaskan mimpi ke kolong tempat tidur. Untuk peralatan tambahan lainnya seperti blender, chopper atau pemeras jeruk, saya belum mencobanya, namun saya rasa tidak akan ditemukan kendala disana. Jadi bagi anda yang mungkin sedang berpikir-pikir untuk membeli mixer heavy duty maka pertimbangkan kembali tujuan anda hendak memilikinya, serta tentu saja besarnya budget yang tersedia. Karena memang sebuah mixer heavy duty yang bagus dengan kemampuan yang mantap dalam semua lini dibandrol dengan harga yang lumayan tinggi.
Kembali ke sticky caramel rolls yang kali ini saya posting. Malas menguleni dan tidak memiliki mixer heavy duty bukanlah kendala untuk menciptakan sebuah roti gulung lezat nan lembut seperti yang saya posting kali ini. Jika anda suka jajanan di mall maka mungkin Cinnabon, sebuah bakery yang menjual aneka bolu gulung kayu manis, pernah anda cicipi. Aroma kayu manis yang dahsyat menggoda iman telah tercium dari jarak puluhan meter, membuat saya seringkali akhirnya 'nangkring' disana untuk menyantap minimal sepotong cinnamon rolls. Harganya lumayan mahal untuk sepotong roti yang sebenarnya simple dibuat ini, dan dengan resep mudah dari Peter Rainhart di bawah, maka anda bisa menghadirkannya di rumah tanpa banyak tenaga karena tanpa diuleni sama sekali.
Saya sendiri pernah menghadirkan resep roti gulung kayu manis a la Peter Reinhart lainnya, anda bisa klik resepnya pada link disini. Peter Reinhart adalah seorang baker, instruktur baking dan pengarang banyak buku best seller yang berasal dari US. Banyak resep rotinya, salah satunya adalah resep adonan pizzaNapoletana - saya pernah posting di JTT, anda bisa melihat resepnya pada link disini - menjadi hits dan digemari banyak orang. Walau Cinnamon Bun a la Peter Reinhart yang saya posting sebelumnya sangat sedap, lembut dan mantap, namun versi yang tidak diuleni kali ini juga tak kalah lezatnya.
Untuk membuat adonan Sticky Caramel Rolls ini sangat mudah, semua bahan cukup dimasukkan ke dalam mangkuk besar dan diaduk menjadi satu. Ciri-ciri adonan roti yang tidak perlu diuleni seperti ini biasanya mengandung banyak cairan karena itu jangan kaget jika adonan yang anda buat memiliki tekstur yang sangat lembek. Adonan perlu diinapkan minimal 1 malam di dalam chiller. Fermentasi yang perlahan dan lambat di suhu yang rendah ini akan membuat ragi bekerja secara pelan-pelan dan membuat rasa roti menjadi lebih nendang.
Dikatakan sticky caramel karena adonan yang telah digilas dan ditaburi dengan gula dan rempah-rempah kemudian digulung dan dipotong untuk kemudian ditata di loyang yang telah dioles dengan campuran mentega, gula, rempah dan cincangan kacang mete. Ketika dipanggang maka mentega dan gula yang meleleh berubah menjadi karamel lengket yang melumuri bagian dasar roti gulung. Berbeda dengan roti gulung kayu manis lainnya dimana saat penyajian tidak dibalik, maka bagian yang perlu ditonjolkan pada roti gulung yang satu ini adalah bagian dasarnya yang penuh dengan lelehan karamel. Jadi ketika roti baru saja keluar dari oven, saat itu mentega dan gula masih mencair karena panas, maka loyang harus segera dibalikkan. Jika menunggu dingin maka bagian dasar roti akan stuck di dasar loyang dan menyulitkan ketika anda hendak melepaskannya.
Membuat roti ini sangat mudah, rasanya sedap dan teksturnya sangat lembut. Berikut resep dan prosesnya ya.
Obsesi Roti 41 - Sticky Caramel Rolls Tanpa Diuleni
Resep diadaptasikan dari buku Artisan Bread in Five Minutes a Day by Peter Reinhart
Untuk 10 buah rolls
Tertarik dengan resep roti lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Membuat Roti Gandum Tanpa Diuleni
Adonan Pizza Garing, Lembut & Renyah Tanpa Diuleni
Roti Lapis Keju
Bahan adonan roti:
Untuk 10 buah rolls
Tertarik dengan resep roti lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Membuat Roti Gandum Tanpa Diuleni
Adonan Pizza Garing, Lembut & Renyah Tanpa Diuleni
Roti Lapis Keju
Bahan adonan roti:
- 220 ml susu cair hangat (bisa menggunakan air hangat biasa atau santan)
- 11 gram ragi instan (1 sachet merk Fermipan)
- 2 butir telur, kocok lepas dengan garpu
- 2 butir telur, kocok lepas dengan garpu
- 60 ml madu
- 60 gram mentega/margarine, lelehkan
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh garam
- 500 gram tepung terigu protein sedang
Bahan untuk topping karamel:
- 5 sendok makan mentega
- 1/2 sendok teh garam
- 60 gram gula palem
- 50 gram gula pasir
- 1 sendok teh kayu manis bubuk
- 1 sendok teh kayu manis bubuk
- 4 sendok makan kacang mete panggang, cincang kasar, bisa menggunakan almond atau kenari
Untuk filling:
- 4 sendok makan mentega
- 20 gram gula pasir
- 40 gram gula palem bubuk
- 1 sendok teh kayu manis bubuk
- 1/4 sendok teh pala bubuk (optional)
- 50 gram kacang mete panggang, cincang kasar (optional)
- 50 gram kacang mete panggang, cincang kasar (optional)
Siapkan mangkuk besar, aduk jadi satu dengan menggunakan spatula: susu cair, ragi, telur, madu, dan mentega leleh, hingga tercampur baik. Tambahkan garam, aduk rata. Tambahkan tepung, kemudian aduk cepat dan kuat hingga adonan tercampur baik dan tidak tampak sama sekali butiran-butiran tepung (kira-kira 2 - 3 menit).
Tutup permukaan mangkuk dengan plastik wrap atau kain bersih, jangan sampai permukaan adonan terkena udara. Masukkan adonan ke dalam kulkas dan diamkan disana selama semalam. Atau diamkan adonan di suhu ruang selama 2 jam hingga adonan mengembang minimal 2 kali lipat.
Note: adonan yang diinapkan selama semalam di dalam kulkas akan memiliki rasa lebih sedap dan tekstur yang lebih baik dibandingkan yang difermentasikan pada suhu ruang saja. Adonan tertutup rapat di chillerbisa tahan maksimal 3 hari lamanya.
Tekstur adonan lembek dan lengket. Saat adonan telah didiamkan hingga mengembang maka bagian dalamnya akan berbentuk banyak rongga udara seperti gambar diatas.
Sambil menunggu adonan mengembang, kita buat filling dan topping-nya.
Untuk topping
Siapkan mangkuk, masukkan semua bahan topping kecuali kacang mete cincang. Aduk menjadi satu hingga rata.
Siapkan loyang, olesi permukaan loyang dengan bahan topping hingga rata. Taburi dengan kacang mete cincang. Sisihkan.
Untuk filling
Siapkan mangkuk, masukkan bahan filling dan aduk semua bahan menjadi satu hingga rata. Sisihkan.
Membentuk rolls:
Siapkan meja datar, taburi permukaannya dengan tepung teigu hingga merata. Tuangkan adonan ke atas meja. Lumuri tangan anda dengan tepung, dan bentuk adonan menjadi seperti batang panjang.
Lumuri permukaan kayu penggilas (rolling pin) dengan tepung terigu, gilas adonan hingga tipis dan lebar dengan bentuk persegi panjang. Ukuran sekitar 30 x 40 cm.
Note: karena adonan sangat lembek dan lengket maka pastikan kayu penggilas terlumuri tepung dengan baik kala memproses adonan.
Olesi permukaan adonan dengan bahan filling, sapukan hingga rata menggunakan spatula hingga seluruh permukaan tertutup bahan filling dengan baik. Anda bisa menambahkan kacang mete panggang cincang di permukaan fillling, saya tidak melakukannya.
Gulung adonan, dimulai dari sisi yang pendek dengan perlahan. Karena teksturnya yang lembek maka gunakan alat bantu seperti scrapper adonan yang terbuat dari metal tipis seperti yang saya gunakan. Lumuri alat dengan tepung terigu sebelum anda menggunakannya untuk mendorong adonan kala akan digulung.
Potong gulungan adonan menjadi 10 bagian.
Tata potongan gulungan adonan dengan sisi potongan menghadap keatas. Beri jarak antar adonan karena rolls akan mengembang kala dipanggang. Tutup permukaan loyang berisi adonan dengan kain bersih. Diamkan selama 30 menit.
Note: karena loyang keramik saya kecil maka saya membagi adonan menjadi dua loyang. Bisa menggunakan loyang kaca tahan panas atau loyang alumunium biasa.
Selama adonan didiamkan, panaskan oven disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang dibagian tengah jika oven anda cukup tinggi, jika pendek maka letakkan rak pemanggang dibagian oven paling bawang. Gunakan api atas dan bawah jika menggunakan oven listrik. Atau api bawah saja jika menggunakan oven gas.
Panggang roti hingga permukaannya menjadi kecoklatan dan matang, kira-kira selama 30 menit. Keluarkan dari oven, selagi panas balikkan roti ke piring datar, jika telah mendingin roti akan lengket di loyang karena gula yang berubah menjadi karamel. Sticky caramel rolls siap disantap selagi hangat. Super yummy!
Note: adonan yang diinapkan selama semalam di dalam kulkas akan memiliki rasa lebih sedap dan tekstur yang lebih baik dibandingkan yang difermentasikan pada suhu ruang saja. Adonan tertutup rapat di chillerbisa tahan maksimal 3 hari lamanya.
Tekstur adonan lembek dan lengket. Saat adonan telah didiamkan hingga mengembang maka bagian dalamnya akan berbentuk banyak rongga udara seperti gambar diatas.
Sambil menunggu adonan mengembang, kita buat filling dan topping-nya.
Untuk topping
Siapkan mangkuk, masukkan semua bahan topping kecuali kacang mete cincang. Aduk menjadi satu hingga rata.
Siapkan loyang, olesi permukaan loyang dengan bahan topping hingga rata. Taburi dengan kacang mete cincang. Sisihkan.
Untuk filling
Siapkan mangkuk, masukkan bahan filling dan aduk semua bahan menjadi satu hingga rata. Sisihkan.
Membentuk rolls:
Siapkan meja datar, taburi permukaannya dengan tepung teigu hingga merata. Tuangkan adonan ke atas meja. Lumuri tangan anda dengan tepung, dan bentuk adonan menjadi seperti batang panjang.
Lumuri permukaan kayu penggilas (rolling pin) dengan tepung terigu, gilas adonan hingga tipis dan lebar dengan bentuk persegi panjang. Ukuran sekitar 30 x 40 cm.
Note: karena adonan sangat lembek dan lengket maka pastikan kayu penggilas terlumuri tepung dengan baik kala memproses adonan.
Olesi permukaan adonan dengan bahan filling, sapukan hingga rata menggunakan spatula hingga seluruh permukaan tertutup bahan filling dengan baik. Anda bisa menambahkan kacang mete panggang cincang di permukaan fillling, saya tidak melakukannya.
Gulung adonan, dimulai dari sisi yang pendek dengan perlahan. Karena teksturnya yang lembek maka gunakan alat bantu seperti scrapper adonan yang terbuat dari metal tipis seperti yang saya gunakan. Lumuri alat dengan tepung terigu sebelum anda menggunakannya untuk mendorong adonan kala akan digulung.
Potong gulungan adonan menjadi 10 bagian.
Tata potongan gulungan adonan dengan sisi potongan menghadap keatas. Beri jarak antar adonan karena rolls akan mengembang kala dipanggang. Tutup permukaan loyang berisi adonan dengan kain bersih. Diamkan selama 30 menit.
Note: karena loyang keramik saya kecil maka saya membagi adonan menjadi dua loyang. Bisa menggunakan loyang kaca tahan panas atau loyang alumunium biasa.
Selama adonan didiamkan, panaskan oven disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang dibagian tengah jika oven anda cukup tinggi, jika pendek maka letakkan rak pemanggang dibagian oven paling bawang. Gunakan api atas dan bawah jika menggunakan oven listrik. Atau api bawah saja jika menggunakan oven gas.
Panggang roti hingga permukaannya menjadi kecoklatan dan matang, kira-kira selama 30 menit. Keluarkan dari oven, selagi panas balikkan roti ke piring datar, jika telah mendingin roti akan lengket di loyang karena gula yang berubah menjadi karamel. Sticky caramel rolls siap disantap selagi hangat. Super yummy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar