Mempersiapkan menu untuk si kecil setiap hari tanpa membuatnya menjadi bosan, mogok makan atau merasa terpaksa dengan lauk yang disajikan memang cukup menguras otak dan otot. Mungkin perasaan seperti itulah yang dirasakan oleh adik saya Wiwin, dan adik ipar saya, Diar dalam menghadapi krucil-krucilnya di rumah. Rafif dan Fatih, kedua putra Wiwin yang sedang dalam masa pertumbuhan memiliki selera yang bertolak belakang dalam hal makanan. Jika Rafif, si Abang, suka dengan aneka fast food dan roti seperti pizza dan sandwich maka Fatih, si Adik, suka dengan menu tradisional seperti rawon, coto Makassar dan opor ayam. Bisa dibayangkan betapa pusingnya Wiwin mengakomodir kedua selera yang berbeda tersebut.
Dulu bahkan Fatih sering sekali request menu harian ke Yu Kati, asisten rumah tangga Wiwin yang jago memasak. Bahkan si kecil yang menggemaskan ini pernah memberikan nasehat, "Yuk Kati, sering-sering lihat Asian Food Channel dong di tivi. Nanti kan Yuk jadi pintar masak dan bisa masakin adik makanan macam-macam." Jawaban Yu Kati membuat saya terbahak, "Gimana sih Dik, Yuk kan gak bisa bahasa Inggris. Percuma juga Yuk lihat acaranya di tivi." ^_^
Dulu bahkan Fatih sering sekali request menu harian ke Yu Kati, asisten rumah tangga Wiwin yang jago memasak. Bahkan si kecil yang menggemaskan ini pernah memberikan nasehat, "Yuk Kati, sering-sering lihat Asian Food Channel dong di tivi. Nanti kan Yuk jadi pintar masak dan bisa masakin adik makanan macam-macam." Jawaban Yu Kati membuat saya terbahak, "Gimana sih Dik, Yuk kan gak bisa bahasa Inggris. Percuma juga Yuk lihat acaranya di tivi." ^_^
Lain putra-putra Wiwin, lain lagi dengan putri adik saya Tedy, Kirana. Kini si baby yang super duper lucu itu telah berubah menjadi gadis kecil cantik yang baru saja merayakan ultah keduanya beberapa bulan yang lalu. Karena satu-satunya keponakan cewek di keluarga maka Kirana selalu menjadi primadona. Setiap kali dia datang saat acara keluarga maka semua perhatian kontan tercurah untuknya. Semua polah, celotehan, dan gayanya terlihat menggemaskan dan kami pun sibuk bergantian hendak mendapatkan perhatian darinya.
Sayangnya si imut ini susah sekali makan, membutuhkan perjuangan bagi Diar terkadang Tedy, untuk menyuapkan segumpal nasi plus lauk ke mulut mungilnya. Tapi ada satu makanan favoritnya yang selalu ditunjuk ketika tiba di rumah Wiwin di Mampang, "Keyupuk! Kira mau keyupuk"! Tedy, si ayah kotan melarangnya, "Jangan makan kerupuk lagi, nanti batuk. Yang lain saja Kira, biskuit saja." Tapi Kirana memiliki pendapat sendiri, dan kerupuk udang adalah kegemarannya, jadi kaki mungilnya tetap berlari ke meja makan dimana setoples besar kerupuk udang bertengger disana."Kursi," katanya sambil menarik kursi makan dan berusaha menaikinya. Saya yang dari tadi memperhatikan tingkah polah si kecil ini tertawa dan meraih tubuh mungilnya, "Tomboy banget sih, ntar jatuh manjat-manjat kursi lho." Mata bulatnya yang jernih menatap saya dengan tatapan tanpa dosa dan bibir mungilnya berkata, "Keyupuk, Kira mau." Ah, hati siapa yang tega menolak permohonan manis yang datang dari wajah bak malaikat ini bukan? Jadi tanpa sepengetahuan Tedy, saya pun menyodorkan sepotong kerupuk untuknya. ^_^
Karena sulitnya menentukan menu dan merotasinya disela-sela waktu terbatas maka saya sering menemukan makanan olahan beku di freezer Wiwin. Mulai dari nugget, bakso, chicken wings, pempek, potongan ayam goreng dari restoran Padang yang menjadi kegemaran si Abang, dan sosis sapi. Semuanya terbungkus di dalam plastik kemasan berlabel, adik saya memang bukan maniak yang suka mencoba aneka resep homemade seperti saya, jadi produk supermarket merupakan pilihan praktis dan cepat. Terkadang jika saya sedang berkunjung kesana dan memiliki cukup waktu, maka satu atau dua jenis lauk yang bisa dibekukan seperti nugget ayam, saya buat dalam jumlah yang banyak dan stock di freezer-nya. Beberapa minggu lalu saya bahkan membuat sewajan bumbu opor untuk dibekukan di freezer, sewaktu-waktu ketika Fatih meminta lauk opor maka cukup merebus bumbu dengan potongan ayam. Praktis.
Resep ayam goreng spicy ini adalah jenis lauk ayam lainnya yang bisa anda andalkan menjadifrozen food yang lezat. Resepnya terinspirasi dari Spicy Chicken a la Fiesta yang menjadi kegemaran saya. Rasanya sedikit pedas, manis dan sangat gurih. Weekend ini saya berencana hendak membuatnya di rumah Wiwin, dan bermaksud menggantikan ayam goreng a la resto Padang yang selalu bertengger di freezer-nya. Saya yakin si Abang pasti tidak akan keberatan jika lauk ayam kegemarannya diganti dengan versi lain yang tak kalah sedapnya. ^_^
Resep ayam goreng spicy ini adalah jenis lauk ayam lainnya yang bisa anda andalkan menjadifrozen food yang lezat. Resepnya terinspirasi dari Spicy Chicken a la Fiesta yang menjadi kegemaran saya. Rasanya sedikit pedas, manis dan sangat gurih. Weekend ini saya berencana hendak membuatnya di rumah Wiwin, dan bermaksud menggantikan ayam goreng a la resto Padang yang selalu bertengger di freezer-nya. Saya yakin si Abang pasti tidak akan keberatan jika lauk ayam kegemarannya diganti dengan versi lain yang tak kalah sedapnya. ^_^
Untuk membuat ayam goreng spicy ini sangat mudah, dan supaya rasanya maksimal maka bumbu rempah yang digunakan cukup banyak. Selain itu ayam juga dimasak (diungkep) di dalam bumbu hingga kuah mengering, membuat ayam menjadi bergelimang bumbu yang laziz sekaligus rasa bumbu terserap ke setiap serat daging ayam. Rasa ayam goreng spicy ini sedikit pedas, karena itu kurangi porsi cabai bubuk di resep jika putra-putri anda anti dengan cabai. Namun jika anda suka dengan sensasi pedas dan warna kemerahan di ayam maka tambahkan porsi cabai bubuknya lebih banyak.
Di resep ini saya menggunakan ayam negeri muda, namun saya yakin ayam kampung pasti akan maknyus rasanya. Ungkep ayam dengan menggunakan api kecil, aduk sesekali agar masakan tidak gosong didasarnya karena bumbu yang kental. Jika masakan telah mengering namun ayam belum empuk benar tambahkan sedikit air panas dan masak kembali. Penambahan air ini perlu dilakukan sedikit demi sedikit secara bertahap karena ayam harus dimasak hingga kuah mengering namun tidak sampai membuat ayam menjadi hancur karena over cooked. Ayam yang sudah diungkep bisa langsung digoreng dalam minyak yang panas hingga permukaannya garing atau dibekukan difreezer hingga 3 bulan lamanya. Bagaimana dengan sisa bumbu ungkep jika masih ada? Hmm, sementara ini saya masukkan ke dalam kantung plastik dan bekukan di freezer, next time sepertinya akan saya cemplungkan potongan ayam mentah ke dalamnya dan menjadi spicy chicken batchberikutnya. ^_^
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Di resep ini saya menggunakan ayam negeri muda, namun saya yakin ayam kampung pasti akan maknyus rasanya. Ungkep ayam dengan menggunakan api kecil, aduk sesekali agar masakan tidak gosong didasarnya karena bumbu yang kental. Jika masakan telah mengering namun ayam belum empuk benar tambahkan sedikit air panas dan masak kembali. Penambahan air ini perlu dilakukan sedikit demi sedikit secara bertahap karena ayam harus dimasak hingga kuah mengering namun tidak sampai membuat ayam menjadi hancur karena over cooked. Ayam yang sudah diungkep bisa langsung digoreng dalam minyak yang panas hingga permukaannya garing atau dibekukan difreezer hingga 3 bulan lamanya. Bagaimana dengan sisa bumbu ungkep jika masih ada? Hmm, sementara ini saya masukkan ke dalam kantung plastik dan bekukan di freezer, next time sepertinya akan saya cemplungkan potongan ayam mentah ke dalamnya dan menjadi spicy chicken batchberikutnya. ^_^
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Resep Ayam Goreng Spicy
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 2 ekor ayam negeri ukuran sedang
Tertarik dengan resep frozen food lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:
Nugget Ayam dengan Wortel - It's Homemade!
Ayam Ungkep Bumbu Kuning
Hujan, Sting & Barbeque Chicken Wings
Bahan:
Tertarik dengan resep frozen food lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:
Nugget Ayam dengan Wortel - It's Homemade!
Ayam Ungkep Bumbu Kuning
Hujan, Sting & Barbeque Chicken Wings
Bahan:
- 2 ekor ayam, saya menggunakan ayam negeri ukuran sedang
- 4 sendok makan garam
- 1 butir jeruk nipis peras airnya
Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 1 sendok makan ketumbar sangrai
- 2 cm jahe
- 4 butir kemiri sangrai
- 2 ruas jari kunyit segar atau 1 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 1/4 sendok teh jintan
Bahan dan bumbu lainnya:
- 2 sendok makan kecap manis
- 2 sendok makan minyak wijen
- 3 sendok makan kecap asin (soy sauce)
- 2 sendok makan saus tiram
- 3 sendok makan gula palem bubuk atau gula jawa/merah sisir halus atau 4 sendok makan madu
- 2 sendok teh merica bubuk
- 3 sendok teh garam
- 3 sendok makan cabai bubuk (atau sesuaikan dengan selera anda)
- 300 ml air
Cara membuat:
Siapkan ayam, gosok permukaan ayam dan rongga perutnya menggunakan garam hingga kulit ayam terasa kesat. Cuci bersih. Potong ayam menjadi 12 bagian atau sesuai selera.
Masukkan potongan ayam ke dalam mangkuk, beri 1 sendok makan garam dan air jeruk nipis. Aduk dan remas hingga rata. Diamkan selama 20 menit, cuci bersih, tiriskan dan sisihkan.
Siapkan wajan, masukkan potongan ayam. Tuangkan bumbu halus dan semua bumbu lainnya ke ayam. Aduk rata dan diamkan selama 20 menit.
Tuangkan air ke ayam berbumbu, masak ayam dengan api kecil sambil diaduk-aduk sesekali agar dasar wajan tidak gosong. Masak hingga air habis dan ayam empuk dan matang. Cicipi rasanya dan matikan api.
Angkat ayam dari bumbunya, kemudian goreng dalam minyak panas yang agak banyak hingga permukaannya kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Hidangkan ayam hangat-hangat. Yummy!
Note: untuk membekukan ayam, tata ayam yang sudah diungkep bumbu di wadah datar (piring atau loyang) jangan bertumpukan. Masukkan ayam di freezer hingga beku. Simpan ayam di dalam wadah plastik tertutup rapat, dalam kondisi beku maka walau disimpan bertumpukan ayam tidak akan lengket satu sama lain. Simpan ayam di freezer hingga 3 bulan lamanya. Ayam siap digoreng jika sewaktu-waktu diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar