Pages

Senin, 09 November 2015

Aryani Tenda, Tempat Sewa Tenda, Pelaminan, dan Catering di Kota Palembang

aryanitendapalembang16Aryani Tenda & Pelaminan didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas akan jasa penyediaan sewa tenda dan perlengkapan pesta terutama yang berada di palembang dan sekitarnya. Dimana kami percaya bahwa posisi kami sebagai salah satu usaha jasa Sewa Tenda dan juga penyediaan perlengkapan pesta lainnya yang mendukung akan dihadapkan dengan kebutuhan yang tinggi dalam hal pelayanan jasa Sewa Tenda.
Dewasa ini jasa penyediaan Sewa Tenda dan pelaminan serta perlengkapan pesta lainnya telah menjadi bagian dari kebutuhan yang terbiasa digunakan oleh orang banyak, diprediksikan akan terjadi peningkatan jumlah pengguna Sewa Tenda dan perlengkapan pesta lainnya dimasa yang akan datang dan tentunya mereka mengharapkan peningkatan kualitas pelayanan sesuai dengan standar kebutuhan mereka.
Merespon kondisi tersebut, kami menyediakan Sewa Tenda & pelaminan serta perlengkapan pesta dalam bentuk layanan terbaik untuk anda dalam hal:
  1. Launching
  2. Ceremony
  3. Wedding
  4. Party
  5. Dan lain-lain
Kami menawarkan jasa penyediaan dan penyewaan
tenda dan perlengkapan pesta lainnya, sebagai sebuah solusi yang menjanjikan dan berperan penting dalam layanan jasa. Kami bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam bisnis ini, kami selalu berpijak pada nilai-nilai profesionalisme, pengembangan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya sebagai landasan dasar dalam memberikan layanan terbaik demi kepuasan konsumen. Maka tidak mengherankan jika konsumen kami terus meningkat dari segi kualitas dan kuantitas dari waktu ke waktu.
Produk dan Layanan Sewa Tenda
kami selalu mempertahankan kualitas untuk para konsumen. Kami menyediakan Sewa Tenda beserta perlengkapannya agar konsumen tidak perlu susah dan repot untuk mempersiapkan kebutuhan akan tenda dan perlengkapan pesta lainnya, karena kami siap menyediakan berbagai macam Sewa Tenda dengan biaya yang kompetitif, jadi pada dasarnya konsumen cukup membayar jasa penyewaannya sesuai dengan kebutuhannya. Produk yang kami sediakan anatara lain:
  1. Tenda (Roder, Dekor, Canopy, Kerucut)
  2. Kursi (Stainless, Future , VIP)
  3. Meja (persegi, bulat, VIP )
  4. Sound System
  5. Catering
  6. Pelaminan dan bunga
  7. Sewa AC
  8. Sewa Blower
  9. TV (LED, Plasma)
  10. Dekorasi
  11. Dan Iain-lain
Untuk menjaga kepuasan konsumen Aryani Tenda berusaha untuk memberikan kualitasyang terbaik, biaya yang kompetitif, efektif dan efesien dalam hal pengerjaannya. Kami juga melayani penyediaan dari penyewaan tenda dan perlengkapan pesta lainnya untuk area kota palembang dan sekitarnya.

Info Lebih Lanjut Silahkan Kunjungi: www.aryanitenda.com
Contact Person: 081367724776 atau  081368205194 

Cream Cheese Brownie


Homemade adalah satu kata yang sering membuat saya penasaran, tergila-gila dan melakukan apapun untuk bisa mewujudkannya. Di antara semua alasan maka rasa penasaran menduduki puncak tertinggi jika saya ingin membuat sesuatu yang berbau homemade. Nah sudah sejak lama saya penasaran untuk membuat keju sendiri, tidak tanggung-tanggung, target saya adalah membuat keju mozarella. Kenapa? Karena keju ini harganya luar biasa mahal bagi kantong saya. Sepotong keju mozarella dengan ukuran 10 x 10 cm dibandrol dengan harga minimal 50 ribu rupiah di supermarket. Sementara untuk membuat satu loyang pizza, mungkin saya membutuhkan lebih dari sepotong mozarella. Saya pun mulai melakukan riset bagaimana membuat keju sendiri, sejauh ini pengetahuan saya hanya terbatas pada bahan utama keju yaitu susu. Dari hasil baca sana dan sini, saya jadi tahu untuk membuat mozarella maka diperlukan tablet keju yang disebut rennet. Rennet adalah enzym yang dihasilkan dari lambung anak sapi atau untuk versi vegetariannya terbuat dari enzym tumbuhan, misalnya nettles dan ara. 


Rennet berfungsi untuk membuat susu menjadi menggumpal dan terpisah dari airnya (coagulant). Gumpalan susu (curd) ini lantas disaring dan dicetak menjadi keju. Tidak mudah mendapatkan rennet di Indonesia, saya bahkan sudah mencari di semua toko online yang menjual bahan ini tapihasilnya nihil. Namun saya akui, keberuntungan saya untuk urusan seperti ini terbilang tinggi, Said teman Iran saya menawarkan untuk membawakan tablet rennet dari Iran. Nah jadilah saya saat liburan Natal kemarin berkutak-kutik di dapur membuat keju sendiri. Berbekal pada satu website yang berisi petunjuk membuat keju mozarella, air jeruk nipis sebagai pengganti citric acid, tablet rennet dan dua liter susu cair saya pun gagal membuat keju mozarella idaman. Apa pasal? Mozarella merupakan keju yang unik dimana salah satu kekhasannya adalah teksturnya yang elastis dan melar kala terkena panas. Sensasi karet inilah yang selama ini selalu dicari penggemarnya kala menyantapnya di pizza atau sepotong roti panggang. Entah karena saya salah dalam mengikuti pentunjuknya atau karena tablet rennet dari Said tidak seajaib yang saya kira (saya meyakini alasan terakhir yang menjadi penyebab ^_^), keju saya berakhir menjadi cream cheese.

Cream cheese yang disaring menggunakan kain

Sebenarnya anda bisa membuat cream cheese sendiri di rumah dengan cara yang mudah tanpa menggunakan tablet rennet, bahan utama yang anda perlukan adalah susu cair dan asam sitrat, bahan terakhir bisa anda gantikan dengan air jeruk lemon/jeruk nipis, namun saya akan membahas hal ini di lain kesempatan. Untuk saat ini kita kembali ke brownie seperti judul di atas. Setelah 'berhasil' memproduksi cream cheese sendiri sayapun sekarang pusing memikirkan bagaimana memanfaatkannya. Entah kenapa cream cheese saya terasa seperti kambing, anda tahu kan maksud saya? Ya, ya, saya tahu tentu saja rasanya seperti itu karena terbuat dari susu sapi. Tapi cream cheese yang ini benar-benar kambing banget atau kandang kambing tepatnya. Saya curiga si tablet rennet sebagai penyebabnya, kemungkinan  terbuat dari enzym anak kambing, mengingat Iran adalah salah satu negara yang banyak memproduksi domba.  Karena itu saya harus menyulapnya menjadi cake atau kue yang bisa menutup rasa yang tidak menyenangkan ini. Brownies! Yuhuy! Coklat dan banyak vanila ekstrak pasti bisa membuatnya harum dan rasa kambing pun menghilang. Saya nyengir-nyengir sendiri dengan ide 'cemerlang' itu. 

Cream cheese dan krim kental

Tadi malam saat jam menunjukkan pukul delapan malam, saya pun mengeluarkan perabot perang di dapur. Resep asli brownies ini jelas-jelas tidak menggunakan cream cheese melainkan menggunakan krim kental dan susu cair, namun dengan cream cheese pasti lebih lezat lagi bukan? Itu pikiran saya. Namun terkadang bahan mahal bukan berarti akan menghasilan makanan yang super lezat, dan mungkin itu yang berlaku di resep brownies ini. Rasa cream cheesenya sama sekali tidak terasa! Loh bukannya memang itu tujuannya dengan menambahkan coklat dan vanila ekstrak? Iya juga sih, tapi kan yang saya inginkan rasa kambingnya yang hilang, bukan rasa cream cheesenya. Walaupun begitu secara keseluruhan brownies ini tetap lezat, padat, moist dan gurih. Nah jika anda ingin mengikuti resep aslinya, saya juga mencantumkannya di bawah. 

Okeh saya sudahi celoteh saya yang berbau curhat, kita langsung saja ke resepnya ya. ^_^ 

  
Cream Cheese Brownies
Resep diadaptasikan dari blog Jane Sweets & Baking Journal - Perfectly Velvety Dark Chocolate Brownies

Untuk 2 loyang ukuran 23 x 23 x 5 cm

Bahan:
- 240 gram tepung terigu serba guna
- 1/4 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh baking powder, saya pakai double acting dan pastikan fresh
- 113 gram mentega/margarine, lelehkan
- 85 gram coklat blok, lelehkan
- 75 gram coklat bubuk
- 170 gram gula pasir
- 2 butir telur
- 1 1/4 sendok teh vanila ekstrak
- 100 ml heavy cream/krim kental (resep asli: 180 ml krim kental)
- 150 gram cream cheese (resep asli tidak menggunakannya)
- 85 gram chocolate chips ( saya tidak pakai)

Cara membuat:
Panaskan oven di suhu 170'C. Siapkan loyang, olesi mentega, letakkan selembar kertas baking di dasar loyang. Sisihkan.


Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, garam dan baking powder, aduk rata dengan spatula. Sisihkan.

Siapkan mangkuk tahan panas masukkan coklat blok yang dipotong kecil-kecil, microwave selama 2 menit hingga meleleh. Aduk rata. Tambahkan mentega, aduk rata dengan spatula hingga mentega dan coklat meleleh sempurna. 

Jika anda tidak menggunakan microwave, lelehkan coklat dan mentega dengan teknik double boileratau tim. Letakkan mangkuk berisi coklat yang telah dipotong kecil-kecil diatas panci kecil berisi air panas. Panaskan diatas kompor sambil coklat diaduk-aduk hingga meleleh. Masukkan mentega dan aduk hingga mentega dan coklat meleleh dan tercampur dengan baik. Angkat dari kompor.

Tambahkan coklat bubuk dan gula pasir ke dalam lelehan coklat, aduk hingga rata. Masukkan vanila ekstrak. Aduk rata. Pada tahap ini adonan terasa mulai mendingin, masukkan telur dan aduk rata. Jika coklat leleh anda masih panas, tunda dulu untuk memasukkan telur agar telur tidak matang, namun jangan membiarkan hingga coklat mendingin karena coklat akan mengeras dan telur sulit bercampur dengan baik. Jika coklat mengeras, tim sebentar di atas kompor hingga agak meleleh dan mudah diaduk. 


Tuangkan adonan coklat ke dalam tepung, aduk rata dengan spatula. Masukkan cream cheese atau jika anda menggunakan krim kental maka tuangkan krim kental pada tahap ini. Jika anda menggunakan cream cheese seperti yang saya lakukan maka adonan yang terbentuk sangat pekat dan kental seperti adonan dodol. Akan sedikit encer jika anda menggunakan krim kental.


Tuangkan adonan ke dalam loyang ratakan permukaannya. Panggang selama 40 - 45  menit hingga brownie matang, permukaannya terlihat mengeras. Tusuk dengan tusuk gigi untuk mengetesnya. Keluarkan brownie dari oven, biarkan hingga benar-benar dingin, baru potong-potong brownie di loyang. Jangan membalikkan brownie. Bagian terbaik brownie adalah di bagian permukaanya. 

Yummy!

Cocoa Brownie Thin and Fudgy


Memang sedap mengobrol 'ngalor ngidul' tak tentu arah dengan sahabat dekat sambil menyeruput secangkir cappuccino yang hangat. Biasanya saya melakukannya bersama Sintya, dan duluStarbucks selalu menjadi pilihan kami. Namun sejak McDonalds gencar mempromosikan kopinya diMcCafe dengan harga yang jauh, jauh lebih terjangkau dan rasa yang tak kalah sedap, maka kini kami pun hijrah ke cafe tersebut. Sepulang kantor atau saat weekend, berdua kami akan duduk di salah satu set kursi di McD dan menyeruput secangkir besar iced coffee float favorit. Bahan obrolan bisa bermacam-macam, mulai dari pekerjaan, boss, fashion, film, kesehatan, kondisi negara, issueyang sedang hot, rekomendasi restoran atau hanya sekedar berandai-andai tentang masa depan.  

Suasana cafe yang cozy, lalu lalang pengunjung di sekitar dengan aneka penampilan yang menarik perhatian dan obrolan seru memang membuat waktu berlalu dengan cepat.Tak terasa dua atau tiga jam berlalu dan gelas kopi pun hanya menyisakan bongkahan es batu yang mulai mencair. Tidak ada makanan yang kami pesan di McD. Burger dan ayam goreng terlalu berat untuk menemani aksi nongkrong ini, namun jika di Starbucks ada satu kue yang selalu saya pesan kala kami duduk disana. Browniesnya yang moistfudgy dan super legit. Untuk yang satu itu tidak pernah kami lupakan. ^_^



Setiap orang pasti memiliki kriteria sendiri mengenai tekstur brownies yang mereka suka, apakah memiliki tekstur yang seperti cake (cakey)? Atau padat (fudgy)? Liatkah (chewy)? Atau sedikit remah (crumbly)? Perbedaan selera dan kesukaan itulah yang menyebabkan munculnya begitu banyak resep dan varian brownies sehingga terkadang kita sendiri bingung hendak menentukan yang mana. Pada dasarnya semua memiliki  resep yang hampir sama, yang membedakan hanyalah bervariasinya jumlah coklat, mentega, gula dan tepung yang digunakan yang pada akhirnya akan menghasilkan brownies dengan tekstur yang berbeda. Bagi saya sendiri, membuat brownies seperti yang disajikan di Starbucks memang selalu menjadi tujuan. Walau telah berulang kali mencobanya dengan aneka resep, namun hingga kini saya belum berhasil membuat yang sesuai impian sehingga setiap kali ada resep brownies yang menarik perhatian maka tangan ini pun terasa gatal untuk segera mencobanya. 


Sebenarnya kondisi apa sih yang diperlukan oleh sebuah brownie sehingga dikatakan memiliki tekstur fudgy, chewy dan cakey? Sepotong brownie disebut fudgy apabila memiliki tekstur yang padat, moist, lengket dengan kandungan coklat yang sangat tinggi di dalamnya. Biasanya brownies jenis ini menggunakan coklat batangan (dark cooking chocolate) dalam jumlah yang cukup banyak dan memiliki tekstur adonan  yang sangat padat dan kental. Chewy brownie memiliki tekstur yangmoist namun tidak terlalu padat dan selengket rekannya yang fudgy. Brownies jenis ini diperoleh karena penggunaan tepung terigu dengan kadar protein yang lebih tinggi. Tepung dengan kandungan protein yang sedang menghasilkan brownies dengan tekstur yang lebih chewysedangkan protein yang rendah (tepung untuk cake) menghasilkan brownie dengan tekstur yang lebih remah dan crumbly seperti cake. Selain itu penggunaan telur utuh (putih dan kuningnya sekaligus) juga akan membuat brownie menjadi lebih chewy karena putih telur memberi struktur pada brownie dan sekaligus mengeraskannya. 


Tekstur terkhir brownie adalah cakey. Sesuai dengan namanya yang mengandung unsur cake, maka brownie tipe ini memiliki tekstur mirip dengan cake. Bagian dalam brownie terlihat moist, remah dan sedikit mengembang. Biasanya adonan brownies jenis ini memiliki kandungan mentega yang tidak terlalu banyak, lebih sedikit tepung, dan walaupun umumnya adonan brownie tidak mengandung pengembang, biasanya untuk brownie jenis ini sedikit baking powder ditambahkan untuk membuat teksturnya sedikit lebih ringan seperti cake. 

Untuk teknik pembuatannya, beberapa resep meminta agar telur dan gula dikocok menggunakan mikser hingga mengembang dan kental baru kemudian bahan lainnya dimasukkan. Ini dimaksudkan agar tekstur adonan sedikit berongga dan tidak bantat sama sekali, karena umumnya adonan brownie tidak menggunakan bahan pengembang di dalamnya. Walau brownie dikatakanfudgy atau padat namun itu bukan berarti tidak mengembang sama sekali alias bantat. Sedangkan untuk beberapa resep brownie yang menggunakan tambahan baking powder atau baking soda maka mikser tidak mutlak diperlukan, adonan cukup diaduk-aduk seperlunya saja dan langsung dipanggang tanpa khawatir brownie akan bantat dan menyerupai dodol coklat. 


Dari semua hal diatas maka sebenarnya ada satu poin terpenting untuk membuat brownie yang anda hasilkan memiliki tekstur moist, yaitu waktu pemanggangan yang tepat. Waktu memegang peranan yang sangat penting karena jika kurang kemungkinan brownie akan menjadi terlalu lengket dan basah, sedangkan over baked akan membuat tekstur brownie menjadi keras dan kering. Untuk memastikan brownie pas matangnya maka test-lah setelah 20 menit kue dipanggang. Tekan bagian tengah kue dengan jari tangan dan jika brownie terasa mulai mengeras, tusukkan tusuk gigi di bagian tengah kue. Ujung tusuk gigi kemungkinan masih terlihat basah tetapi test pertama ini merupakan cara terbaik sebagai perbandingan. Lanjutkan memanggang selama 5 - 8 menit dan kemudian tusuk kembali lidi di bagian tengah kue. Brownie dikatakan matang jika tusuk lidi keluar dengan sedikit remah kue yang terlihat lembab yang menempel di ujungnya. Tidak masalah jika lidi masih terlihat basah, tetapi jika yang terlihat adalah adonan basah yang menempel maka lanjutkan memanggang kembali. 

Kembali ke resep brownie yang kali ini saya posting. Teksturnya mungkin tidak sespektakuler brownie di Starbucks, namun kue ini terasa legit dan moist. Sengaja saya memanggangnya tidak terlalu tebal agar brownie cepat matang dan bentuknya tampak cantik kala dipotong segi empat seperti ini.

Berikut proses dan resepnya ya. 


Fudgy Brownies
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang brownies dengan ukuran 20x20x5 cm

Tertarik dengan resep brownie lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cream Cheese  Brownies
Brownies Klasik
Brownies Lezat dan Legit a la Chanti 

Bahan: 
- 200 gram gula pasir
- 3 butir telur ukuran besar
- 1 sendok teh vanilla ekstrak atau 1/2 sendok teh vanili bubuk
- 170 gram mentega/margarine dilelehkan
- 50 gram coklat bubuk kualitas yang baik
- 80 gram tepung terigu protein sedang/serbaguna
- 80 gram coklat blok (DCC) cincang kasar atau chocolate chips

Cara membuat:
Siapkan oven, panaskan di suhu 170'C, letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang, saya menggunakan loyang ukuran 20x  20 x 5 cm. Olesi permukaan loyang dengan margarine dan taburan tepung atau alasi dengan kertas baking. Sisihkan. 


Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan coklat bubuk, aduk rata. Siapkan mangkuk mikser, masukkan telur dan gula pasir, kocok dengan speed rendah hingga tercampur baik, kemudian naikkan kecepatan menjadi tinggi dan kocok hingga mengembang, pekat dan kental. Sekitar 4 menit dengan mikser tangan. 


Masukkan campuran tepung terigu dan coklat bubuk dengan cara di ayak, aduk adonan dengan menggunakan spatula secara perlahan dengan teknik aduk balik. Jika adonan sudah tercampur dengan baik, masukkan sekitar 1/4 adonan ke dalam mangkuk berisi mentega/margarine cair, aduk cepat hingga tercampur baik.  

Tuangkan campuran adonan dengan mentega/margarine kembali ke dalam mangkuk berisi adonan lainnya. Aduk rata dengan spatula hingga tercampur dengan baik, sisihkan.  


Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan. Taburi permukaannya dengan potongan coklat blok atau choco chips. Panggang selama 20  menit atau hingga permukaan brownie terlihat mengeras.

Tekan bagian tengah kue dengan jari tangan dan jika brownie terasa mulai mengeras, tusukkan tusuk gigi di bagian tengah kue. Ujung tusuk gigi kemungkinan masih terlihat basah tetapi test pertama ini merupakan cara terbaik sebagai perbandingan. Lanjutkan memanggang selama 5 - 8 menit dan kemudian tusuk kembali lidi di bagian tengah kue. 

Note: Brownie dikatakan matang jika tusuk lidi keluar dengan sedikit remah lembab yang menempel di ujungnya. Tidak masalah jika lidi masih terlihat basah, tetapi jika yang terlihat adalah adonan basah yang menempel maka lanjutkan memanggang kembali. 

Keluarkan brownie dari oven, diamkan selama 10 menit kemudian angkat sisi-sisi kertas baking dan letakkan brownie di rak kawat. Potong kue jika benar-benar telah dingin. Super yummy!

Sayap Ayam Manis Pedas a la Korea - Yangnyeom Tongdak


Salah sekian masakan Korea lainnya yang saya gemari selain kimchi, japchae, bulgogi, aneka stewdan sup adalah ayam goreng spicy yang saya tampilkan kali ini. Sudah lama saya ingin membuatnya sendiri sejak melihat resepnya di website Maangchi, website masakan Korea yang menjadi acuan saya dalam mencoba aneka masakan negeri ginseng tersebut. Namun semangat saya baru tergerak kala mencicipinya secara langsung di Yo Chon, restoran Korea yang saya kunjungi minggu lalu.Sepiring sayap ayam yang terasa manis, pedas dan renyah membuat kami seakan kalap menyantapnya dan dalam sekejap dua puluh sayap ayam berpindah ke perut kami berempat bersamanasi goreng kimchi dan aneka salad yang laziz.  

Kelebihan ayam goreng pedas a la Korea atau dalam bahasa Korea-nya adalah yangnyeom tongdakadalah balutan tepung tipis yang super renyah kala digigit dengan lumuran bumbu merah membara yang terasa manis, pedas, dan asin. Jadi dengan kepala yang masih terbayang-bayang dengan ayam goreng nan spicy tersebut keesokan harinya saya pun lantas berburu bahan-bahannya di Lotte Mart, supermarket yang banyak menjual aneka bumbu dan makanan khas Korea. Tadi malam sepulang kantor saya pun sibuk mengulik resepnya. Tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menghadirkan sepiring sayap ayam yang siap untuk disikat. Lho bagaimana dengan OCD? Hmm, untuk sementara kita lupakan sejenak saja ya. ^_^
Pasta cabai pedas Korea (gochujang)

Untuk membuat yangnyeom tongdak maka anda memerlukan pasta cabai pedas Korea ataugochujang. Anda bisa membelinya di supermarket khusus yang menjual bumbu dan makanan Korea dan Jepang atau ke supermarket besar seperti yang saya sebutkan di atas. Gochujang terbuat dari cabai merah bubuk, sirup beras, tepung barley, tepung beras, garam dan kacang kedelai fermentasi, campuran semua bahan ini dimasak hingga kental dan pekat untuk kemudian di fermentasikan selama 2 -3 bulan. Bentuknya menyerupai pasta kental dengan aroma pedas manis yang menyengat. Pasta cabai ini merupakan keharusan pada yangnyeom tongdak karena akan memberikan warna yang merah membara pada masakan dengan  rasa yang tidak terlalu pedas. Terus terang saya sendiri tidak memiliki ide untuk bahan pengganti pasta cabai ini, jadi jika anda kesulitan menemukannya di pasaran dan ingin menggunakan cabai segar giling maka kemungkinan anda harus melakukan trial & error sendiri saat mencobanya.  

Di pasaran ada banyak ukuran gochujang, namun karena jarang dipergunakan maka saya membeli ukuran terkecil seberat 500 gram dengan harga sekitar empat puluh ribu rupiah. Pasta ini biasanya dipakai untuk membumbui aneka salad, sup, stewbibimbap (nasi campur Korea), tteokbokki (kue beras pedas Korea), dan untuk membumbui aneka daging. 
Gochujang, sirup beras dan rice vinegar

Selain pasta cabai, bahan lainnya yang penting untuk dimasukkan ke dalam saus adalah sirup beras (rice syrup). Sirup besar memiliki tekstur, warna dan bentuk seperti madu, karena itu anda bisa menggunakan madu sebagai penggantinya. Atau jika madu sulit tersedia di dapur anda maka gula merah yang dipanaskan hingga meleleh juga bisa dipakai sebagai pengganti. Sirup beras ini membuat saus terasa manis dengan kekentalan yang membuat ayam tetap crispy. Walau pun demikian saya masih menambahkan sekitar satu sendok makan gula pasir untuk menyeimbangkan rasa pasta cabai (gochujang) yang asin.

Selain rasa manis, pedas dan asin yang mendominasi masakan ini, ada sedikit rasa asam yang membuat saus ayam terasa unik. Untuk itu digunakan sedikit vinegar. Saya menggunakan rice vibegar, namun apple cider vinegar pun oke untuk digunakan. Atau jika anda tidak memiliki vinegar maka sedikit cuka masak biasa atau air perasan jeruk nipis bisa dipakai sebagai penggantinya. 

Tidak ada yang sulit dalam membuat yangnyeom tongdak, pertama anda harus menggorengpotongan ayam atau sayap ayam yang telah dibalut dengan adonan tepung sebanyak dua kali untuk menghasilkan ayam yang renyah dan garing. Potongan ayam yang telah digoreng ini kemudian dimasukkan ke dalam saus yang telah dimasak sebelumnya dan diaduk hingga rata. Kunci terpenting agar ayam yang telah terbalut saus tetap renyah adalah kekentalan saus yang digunakan. Karena itu saus sama sekali tidak menggunakan air hanya mengandalkan pada sirup untuk membuatnya sedikit encer agar mudah dicampurkan dengan ayam yang telah digoreng. Ayam yang telah dibalut dengan bumbu wajib dimakan dengan segera, karena setelah dingin ayam menjadi kurang crispy.

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resep dan prosesnya ya.  

Hot & Spicy Korean Chicken Wings
Resep diadaptasikan dari Maangchi - Yangnyeom Tongdak

Untuk 5 porsi  

Suka dengan makanan Korea lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:
Membuat Kimchi: Asinan Sayuran a la Korea
Yachaejeon: Pancake Sayuran dan Seafood a la Korea
Bulgogi - Semur Daging Sapi a la Korea  

Bahan:
- 10 buah sayap ayam, 700 gram, potong menjadi dua bagian
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica hitam bubuk
- 2 sendok makan tepung beras
- 2 sendok makan tepung terigu
- 1 sendok makan tepung tapioka
- 1 sendok makan tepung maizena
- 1/2 sendok teh baking soda
- 1 butir telur 

Saus:
- 1 sendok makan minyak 
- 4 siung bawang putih cincang halus
- 2 sendok makan pasta cabai Korea (gochujang) *
- 2 sendok makan saus tomat botolan
- 3 sendok makan sirup beras, bisa diganti dengan madu atau gula jawa yang dimasak hingga mencair dan kental
- 1 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh rice vinegar atau apple cider vinegar atau 1/2 sendok teh cuka masak biasa

Note:
Gochujang dan sirup beras bisa dibeli di supermarket besar atau supermarket khusus makanan Korea dan Jepang.  

Cara membuat:


Siapkan sayap ayam, beri 1 sendok makan garam, remas-remas hingga ayam kesat. Cuci hingga bersih dan tiriskan. Taburi ayam dengan garam dan merica bubuk, aduk hingga rata. Tambahkan semua tepung, telur, dan baking soda. Aduk dan remas-remas dengan tangan hingga semua bahan dan ayam tercampur dengan baik.

Siapkan wajan anti lengket, masukkan minyak agak banyak dan panaskan hingga minyak benar-benar panas. Goreng ayam hingga setengah matang dan permukaannya kuning sedikit kecoklatan. Angkat dan tiriskan.


Goreng hingga semua ayam habis. Diamkan ayam selama 15 menit agar ayam agak mendingin kemudian goreng kembali ayam di minyak panas hingga kering dan kecoklatan. Menggoreng dua kali membuat ayam menjadi lebih renyah. Angkat ayam dan tiriskan.

Membuat saus: 


Siapkan wajan, panaskan minyak dan tumis bawang putih hingga harum dan matang. Kecilkan api, masukkan pasta cabai, saus tomat, sirup beras, gula pasir dan vinegar. Aduk dan masak hingga kental dan pekat.  


Saat saus masih panas masukkan ayam dan aduk cepat hingga ayam terlumuri oleh saus. Angkat dan sajikan dengan taburan wijen panggang di atasnya. 

Note: jika anda membuat saus terlebih dahulu dan saus telah mendingin saat ayam matang, makapanaskan kembali saus hingga mendidih baru masukkan ayam ke dalamnya. Saat panas saus akan menjadi encer dan memudahkan kita mencampurnya dengan ayam. 

Santap selagi panas. Yummy!   

Spaghetti Casserole: Kenyang! Lezat! Puas!


Ditengah kesibukan dan pontang-pantingnya saya memenuhi semua resep menu di buku yang bulan ini harus kelar, saya tetap berusaha untuk konsisten melakukan posting di JTT yang walau akhir-akhir ini terasa berat untuk diwujudkan. Proses membuat buku yang tadinya saya anggap enteng karena semua foto akan diambil dari JTT berubah menjadi masalah besar tatkala semua size gambar ternyata tidak cukup besar resolusinya dan menjadi pecah kala di cetak menjadi ukuran yang lebih besar. Tatkala Mba Lidya, salah satu perwakilan dari penerbit mengabarkannya ke saya dengan nada bercampur panik, "Mba, ada size gambar yang lebih besar? Semua gambar pecah ketika dicetak"! Saya sudah tahu untuk menyelesaikan buku ini memerlukan perjuangan yang tidak mudah saudara-saudara dan itu melibatkan waktu, energi, sabun cuci piring dan telapak tangan yang mendadak menjadi semakin terasa kasar karena harus mencuci berpuluh-puluh perabotan. Walau hanya lima puluh resep terfavorit JTT yang akan ditampilkan di buku namun jika kelima puluh itu harus saya masak dalam waktu dua minggu di sela-sela waktu yang terbatas rasanya luar biasa gempor juga. Tobat! ^_^


Tidak ada yang lebih membosankan ketika mencoba suatu resep yang sudah pernah dicoba sebelumnya! Mana tantangannya? Berulang kali saya berusaha menumpas rasa bosan itu setiap kali mengulang resep yang pernah saya buat dan semua ini demi buku perdana. Namun tadi malam saya menyerah juga, dimulai dari banyaknya parutan keju yang saya temukan di kulkas, jamur serta kacang polong sisa membuat fu yung hai, akhirnya saya pun mewujudkan satu resep yang sudah sangat lama ingin saya buat yaitu spaghetti casserole. Saya memiliki sebungkus spaghetti yang sudah sangat lama nangkring di dalam laci dapur, kali ini dengan sedikit kreatifitas pasta tersebut akan saya permak sebelum masa kedaluarsanya tiba. 

Bagi anda yang bertanya-tanya makanan apakah casserole itu maka ulasan yang saya cuplik dari Wikipedia berikut ini mungkin bisa sedikit membantu. Kata casserole berasal dari bahasa Prancis yang artinya 'saucepan' yang mengacu pada pan atau alat berukuran besar dimana alat tersebut juga berfungsi sebagai tempat untuk memanggang sekaligus menghidangkan makanan. Kata casserole juga digunakan untuk menyebut hidangan yang dipanggang dalam wadah tersebut dan disajikanlangsung bersama wadahnya (wadah casserole biasa disebut dengan casserole pan atau casserole dish). Dalam istilah British-English, makanan ini juga disebut 'a bake' atau 'panggang' mengacu pada teknik memasak yang dilakukan.  

Di Inggris, Australia dan Selandia Baru, nama casserole digunakan untuk menyebutkan hidangan itu sendiri bukan isinya. Casserole yang berasal dari negara ini lebih menyerupai sup kental ataustew. Perbedaanya adalah setelah daging dan sayuran di tumis hingga kecoklatan di atas kompor kemudian masakan dimasukkan ke dalam wadah bersama dengan cairan (bisa kaldu atau wine), wadah lantas ditutup dan dipanggang perlahan di dalam oven hingga matang, menghasilkan daging yang empuk dan juicy. Karena masakan tidak langsung bersentuhan dengan panas maka mengurangi resiko makanan menjadi gosong. 

Di US sendiri casserole disajikan dengan metode yang berbeda, khususnya di bagian midwest dan selatan, serta sebagian Kanada, yaitu dengan menggunakan sup kental khususnya sup krim jamur. Contoh casserole yang disiapkan dengan cara ini misalnya adalah casserole tuna (menggunakan tuna kalengan, pasta yang telah dimasak, terkadang kacang polong, dan sup krim jamur) dan casserole buncis (terbuat dari buncis yang dimasak dengan sup krim jamur dan kemudian diatasnya ditutup dengan bawang bombay goreng). Makanan sejenis lainnya seperti macaroni dengan keju (mac and cheese) juga sering disajikan sebagai casserole. 


Biasanya bahan-bahan pembuat casserole terdiri atas  potongan daging (seperti ayam) atau ikan (misalnya tuna), aneka sayur yang dipotong, kemudian bahan pengental yang mengandung pati seperti tepung, kentang atau pasta dan permukaan atas casserole ditutup dengan keju atau toppingyang crunchy. Cairan untuk mematangkan casserole biasanya diperoleh dari air yang keluar dari daging dan sayur selama proses pemasakan dan selanjutnya cairan lainnya dalam bentuk kaldu, wine, bir, gin, cuka atau cider, atau jus sayuran ditambahkan saat semua bahan casserole disusun. Makanan ini dimasak perlahan di dalam oven dalam kondisi tidak ditutup. Biasanya casserole disajikan sebagai hidangan utama atau makanan pendamping (side dish) dan disajikan langsung dari wadahnya.

Tipe casserole sendiri sangat bermacam-macam misalnya saja ragout, hotpot, cassoulet (casserole yang terbuat dari rebusan daging dari Prancis), tajine (rebusan daging, ikan dan sayuran dalam pot keramik dari Afrika Utara dan terkenal di Maroko dan Tunisia), moussaka (casserole yang berbahan dasar terung atau kentang yang merupakan makanan populer di negara-negara Mediterania dan Balkan), lasagna, sheperd's pie dan gratin (hidangan dari Prancis yang terbuat dari kentang, seafood dan sayuran dimana permukaan atasnya ditutup dengan lapisan kering yang terbuat daribreadcrumbs, parutan keju, telur atau mentega), timballo nasi atau pasta (hidangan yang terbuat dari pasta atau nasi yang dipanggang dengan kulit pastry sebagai lapisan luarnya). 

Lasagna Meleleh a la Sintya: Super Mudah! Super Yummy!
Sheperd's Pie a la Gordon Ramsay 


Kembali ke casserole yang kali ini saya posting. Anda bisa menggunakan spaghetti seperti yang saya pakai kali ini, atau jenis pasta lainnya seperti macaronie, angel hair, atau bahkan lembaran lasagna. Punya nasi sisa di rice cooker? Nah casserole nasi pun sama lezatnya dengan versi spaghettinya jadi jangan ragu-ragu untuk mencobanya. Proses dasar membuatnya sebenarnya sama dengan lasagna yang pernah saya posting sebelumnya, bedanya adalah lembaran kulit lasagna diganti dengan rebusan spaghetti. Karena itu yang anda perlukan untuk membuat casserole ini adalah rebusan spaghetti,  tumisan daging (saya menggunakan ayam namun anda bisa menggantikannya dengan daging sapi), saus putih atau saus bechamel dan taburan keju yang banyak. Semua bahan yang telah dimasak terpisah itu cukup anda tata di pinggan tahan panas lapis demi lapis hingga semua bahan bis dan panggang di oven selama 20 menit saja, kemudian casserole siap disantap.


Saya membuatnya dalam porsi jumbo dan ketika pagi ini saya bawa ke kantor untuk dicicipi beramai-ramai, semua rekan-rekan kantor mengatakan "Enak"! Kali ini tanpa ancaman dari saya. Spaghetti casserole tahan selama 3 hari di dalam chiller jadi bagi anda yang ingin membuatnya dalam partai besar maka tidak perlu khawatir anda bisa menyantapnya dalam beberapa hari, cukup panaskan sebentar di oven atau microwave. Bagi anda yang bertanya, "Apakah makanan ini bisa dikukus"?Maka  jawaban saya adalah tentu saja bisa tetapi versi panggang menurut saya akan memberikan hasil, rasa dan tampilan yang jauh lebih lezat. Tidak ada yang lebih menggoda selain casserole yang permukaannya tampak kecoklatan dengan keju yang meleleh aduhai. Hmm, lagipula aroma keju yang terpanggang memang tidak ada duanya bukan? ^_^

Berikut ini resep dan prosesnya ya! 


Spaghetti Casserole
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang casserole diameter 23 cm tinggi 7 cm 

Tertarik dengan hidangan sejenis lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Lasagna Meleleh a la Sintya
Sheperd's Pie a la Gordon Ramsay
Cheesy Macaroni Schotel  

Bahan:
- 300 gram spaghetti kering (bisa menggunakan jenis pasta lainnya seperti makaroni pipa, spiral, angel hair, fettuccine)
- 300 gram daging ayam cincang (bisa diganti dengan daging sapi atau potongan sosis)
- 6 buah jamur champignon, rajang kasar (bisa diganti dengan jamur lainnya)
- 1/2  kaleng kacang polong
- 3 batang daun bawang rajang kasar
- 150 gram keju cheddar parut atau keju mozarella parut kasar untuk taburan

Note: anda bisa menggunakan aneka sayuran seperti brocoli, wortel, potongan kentang, kembang kol, buncis.

Bahan saus putih/bechamel sauce:
- 2 sendok makan mentega/margarine
- 2 sendok makan tepung terigu serba guna
- 500 ml susu cair
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk halus
- 1/4 sendok teh garam  
- 4 sendok makan keju cheddar parut 

Bumbu saus daging:
- 1 butir bawang bombay, cincang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 3 buah tomat merah, rebus sebentar, dan kupas kulitnya, cincang kasar
- 1 sendok teh cabai bubuk
- 1 sendok teh oregano bubuk
- 1/2 sendok teh basil bubuk
- 1 sendok teh Italian seasonings atau mixed herbs
- 3 sendok makan saus spaghetti botolan
- 2 sendok makan tomato puree (pasta tomat)
- 1 1/2  sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk kasar
- minyak untuk menumis

Cara membuat:
Membuat saus putih/bechamel sauce


Siapkan panci kecil, panaskan mentega/margarine hingga meleleh. Masukkan tepung terigu, masak tepung dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga berwarna menjadi coklat kekuningan. Masukkan sedikit susu cair, aduk cepat hingga menjadi kental. Tambahkan kembali susu cair sedikit sambil terus diaduk hingga semua susu tercampur ke dalam adonan. Masak hingga adonan mendidih. 


Masukkan merica bubuk, garam dan keju cheddar parut. Aduk rata hingga keju larut. Cicipi rasanya, sesuaikan garam. Matikan kompor. Sisihkan. 

Note: Bagian mencampur susu dengan tepung merupakan poin penting, jangan mencampurkan susu secara sekaligus atau dalam jumlah banyak, karena tepung akan bergerindil. Lakukan secara bertahap. Jika adonan bergerindil masukkan ke dalam blender atau saringan kawat dan proses hingga halus.  

Membuat tumisan daging:


Siapkan wajan, panaskan minyak. Tumis daging cincang hingga berubah warna tidak pink lagi, aduk-aduk selama daging ditumis. Masukkan dua sendok makan minyak goreng, masukkan bawang bombay, aduk dan tumis hingga bawang menjadi layu dan matang. Tambahkan bawang putih, tumis hingga bawang harum, matang. 


Masukkan jamur dan kacang polong kalengan, aduk rata dan masak hingga semua bahan layu dan matang. Tambahkan rajangan daun bawang, aduk rata. Masukkan potongan tomat, cabai bubuk, oregano, basil, Italian seasonings, saus spaghetti, puree tomat, gula pasir, garam, kaldu bubuk dan merica. Aduk rata. 



Masak hingga semua bahan matang, biarkan jika tumisan berair, jangan memasaknya hingga air habis. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Angkat tumisan daging dari wajan.


Siapkan panci, beri air cukup banyak dan 1 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih. Masukkan spgahetti, biarkan hingga pasta menjadi lunak  dan masuk sendiri ke dalam panci. Rebus hingga pasta menjadi setengah matang. Jangan merebusnya hingga terlalu lunak karena nantinya spaghetti akan di panggang hingga matang di oven. 

Angkat spaghetti dan tiriskan airnya. Sisihkan. 

Menata casserole:


Siapkan wadah untuk memanggang casserole, anda bisa menggunakan pinggan tahan panas dari kaca seperti yang saya gunakan atau loyang biasa atau wadah alumunium foil. Tata setengah bagian pasta di dasar wadah. Sebarkan separuh tumisan daging di permukaan spaghetti diikuti dengan setengah bagian saus putih.

Taburkan sebagian keju parut di atas saus, jangan terlalu banyak karena sebagian besar keju parut akan kita tebarkan di permukaan casserole. Tata kembali spaghetti di atas keju, diikuti dengan tumisan daging dan saus putih. Terakhir tutup dengan parutan keju yang banyak di permukaannya. 


Panggang casserole di dalam oven dengan suhu 180'C, hingga keju meleleh dan permukaan mulai terlihat kuning kecoklatan. Waktu sekitar 20 menit atau tergantung oven anda. Casserole tidak perlu dipanggang hingga kering karena proses panggang hanya untuk membuat semua bahan menyatu, keju meleleh dan mematangkan spaghetti yang telah dimasak setengah matang.

Keluarkan dari oven dan santap selagi hangat. Super yummy!
 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik