Apa jadinya jika emosi melanda dan segumpal adonan roti berada di tangan? Yang pasti bukanWorld War babak ke 3, bukan juga perang Bratayudha dengan tetangga. Bukan, jelas bukan. Karena energi ekstra dari emosi yang menggunung ini bisa disalurkan untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan super yummy. Roti lapis keju!
Membuat roti, walau sekarang mulai jarang saya lakukan, saya akui merupakan sarana terbaik untuk melampiaskan kekesalan. Daripada diam merenung dan ngedumel di dalam hati - sementara si sumber kekesalan bahkan tidak tahu telah membuat kesal orang lain - lebih baik segera beranjak ke dapur, menakar tepung, air dan ragi untuk membuat adonan yang sedap disulap menjadi roti. Sembari anda menonjok, membanting dan menguyel-uyel si adonan (kata kerja yang terakhir susah untuk dicari ejaan Bahasa Indonesianya yang baik dan benar), sekaligus anda juga bisa melampiaskan kekesalan yang melanda. Hmm, kali ini saya bahkan tidak merindukan mikser heavy duty sama sekali dan ikhlas menguleni adonan secara manual. ^_^
Di beberapa resep roti yang saya tampilkan, sering sekali saya menyebutkan bahwa proses menguleni adonan roti merupakan kegiatan relaksasi yang menenangkan jiwa. Walau terkadang untuk memulai membuatnya selalu ada rasa malas menyerang karena membayangkan tepung dan adonan yang mengotori tangan, namun ketika adonan elastis tercipta, terasa lentur dalam sentuhan jemari maka seakan tangan anda tidak ingin berhenti untuk terus dan terus meremas, menarik, membanting, memukul, meninju dan melakukan segala macam gaya dan proses akrobatik yang hanya bisa anda lakukan saat membuat roti. Hanya adonan roti yang bisa pasrah dengan perlakuan kasar anda dan bahkan justru akan semakin lentur, elastis dan lembut. Semakin bersemangat anda menguleninya maka si adonan akan semakin kalis, mulus dan halus. Hasil rotinya pun sudah bisa ditebak, sangat lembut!
Roti lapis keju ini sebenarnya sama dengan adonan roti manis atau roti tawar umumnya. Perbedaannya adalah adonan roti yang telah mengembang kemudian digilas hingga tipis, dipotong-potong, ditumpuk dan disusun menjadi satu di dalam loyang loaf. Roti kemudian dipanggang hingga matang. Hasil jadinya adalah roti berlapis-lapis yang mengembang dengan cantiknya, sangat lembut, empuk dan mudah untuk dilepaskan antar lapisannya sehingga anda tidak memerlukan pisau roti untuk memotongnya. Walau rasanya sedap jika disantap begitu saja karena menggunakan keju cheddar parut di dalamnya, namun roti akan terasa lebih yummy lagi jika dinikmati dengan olesan selai di atasnya selayaknya roti tawar umumnya. Saya menggunakan selai blueberry yang masih saya miliki di kulkas. Dalam kondisi hangat karena roti baru saja keluar dari dalam oven, berlapis selai ungu yang cantik, tanpa sadar saya pun menghela nafas puas tatkala menggigit dan mengunyah potongan demi potongan, tak peduli dengan jam dapur yang telah menunjukkan pukul 9 malam. Rasa kesal? Sudah lupa tuh. ^_^
Anda tertarik untuk mencoba membuatnya? Nah, beberapa waktu yang lalu ada teman yang sms ke saya dengan panik kala membuat adonan donat kentang yang super lengket dan masih lengket walau telah ditambahkan tepung banyak-banyak ke dalamnya. Maka saya perlu informasikan bahwa adonan roti yang ini juga lengket dan lembek, namun menambahkan tepung banyak-banyak sama sekali tidak saya sarankan karena akan membuat roti menjadi keras. Jika anda benar-benar mengikuti instruksi proses pembuatan, termasuk takaran bahan dan jenis bahan yang digunakan maka adonan roti yang lengket sebenarnya bukan masalah besar.
Berikut ini hal-hal yang perlu anda perhatikan:
- Gunakan ragi jenis instan bukan gist. Ragi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembuatan roti, jadi pastikan anda menggunakan jenis ragi yang benar. Ragi instan memiliki butiran kecil dan halus, biasanya di jual dengan merk dagang Fermipan atau SAF. Sedangkan gist memiliki butiran lebih besar, keras dan harus di lakukan proofing terlebih dahulu dengan cara membuang biang ragi (starter). Ragi instan memiliki daya kerja yang cepat dan tidak perlu membuat biang terlebih dahulu, jadi langsung bisa dicampurkan ke dalam tepung. Bukan berarti gist tidak bisa anda gunakan untuk membuat roti hanya saja memerlukan proses yang lebih lama, lebih ribet dan hasilnya juga tidak semaksimal jika anda menggunakan jenis ragi instan.
- Pastikan ragi masih baik dan cek masa kedaluarsanya
- Gunakan sendok takar dan alat ukur yang benar, artinya disini sendok takar skala internasional. Misalnya 1 sendok teh takaran internasional hampir setara dengan 1 sendok makan Indonesia.
- Ukurlah bahan-bahan dengan baik dan benar, untuk pemula sebaiknya ikuti resep dengan baik, lakukan improvisasi jika anda telah memiliki pengalaman dan jam terbang yang cukup untuk membuat roti yang baik.
- Membuat roti tidak harus menggunakan alat-alat yang mahal dan canggih, anda tetap bisa menghasilkan roti yang lezat di rumah dengan alat seadanya. Uleni adonan menggunakan tangan, jika anda merasa adonan lengket maka selalu lumuri tangan anda dengan tepung, hindari menyentuh langsung adonan dengan tangan yang tidak terlumur tepung. Usahakan tangan bersih dari adonan yang lengket untuk membuat proses menguleni menjadi lebih mudah.
- Menggunakan kedua tangan anda akan mempersingkat proses menguleni dan mempercepat adonan menjadi kalis, karena itu usahakan menguleni di meja datar bertabur tepung atau mangkuk yang besar.
- Jangan panik ketika adonan terasa lembek, taburi tepung sedikit demi sedikit dan lanjutkan menguleni. Ketika gluten terbentuk dan ragi bekerja maka adonan akan menjadi lemas, dan lentur.
- Jika adonan sulit sekali di uleni karena terlalu lembek maka istirahatkan adonan, sekitar 30 menit - 1 jam agar adonan rileks dan elastis. Tutup mangkuk dengan kain agar permukaan adonan tidak kering. Ketika adonan telah mengembang maka lanjutkan menguleninya kembali. Proses ini akan berhasil jika ragi yang anda gunakan bekerja maksimal, jika ragi tidak bekerja maka adonan tidak akan mengembang dan juga tidak akan menjadi elastis dan lentur.
- Memanggang roti tidak memerlukan waktu lama, terlalu lama akan membuat roti menjadi keras dan kering.
- Gunakan api atas bawah agar permukaan roti bewarna kecoklatan yang cantik. Mengoleskan susu cair, kocokan telur atau mentega pada permukaan roti juga akan membuat roti menjadi berwarna kecoklatan.
- Sekali membuat roti dan gagal bukan berarti perjuangan anda selesai, membuat roti memerlukan uji coba dan praktek yang berkesinambungan jadi setiap kegagalan yang terjadi adalah pelajaran yang sangat berharga untuk membuat roti berikutnya menjadi sukses. Jadi cobalah dan cobalah sambil terus belajar memperbaiki teknik dan ketrampilan anda.
Roti Lapis Keju
Resep diadaptasikan dari web How Sweet It Is - Cheesy Puff Pull Apart Bread
Untuk 1 loyang loaf dengan panjang 23 cm
Bahan:
Untuk 1 loyang loaf dengan panjang 23 cm
Bahan:
- 340 gram tepung terigu protein tinggi atau serba guna (misal Cakra Kembar & Segitiga Biru)
- 1 sendok makan gula pasir
- 2 1/4 sendok teh ragi instant (pastikan fresh dan masih aktif, saya pakai Fermipan)
- 1/2 sendok teh garam
- 80 ml susu cair
- 56 gram margarine atau mentega
- 60 ml air
- 2 butir telur, suhu ruang
- 250 gram keju cheddar, parut
- 50 gram mentega, dilelehkan untuk olesan
Cara membuat:
Cara membuat:
Siapkan mangkuk, masukkan 240 gram tepung terigu, gula pasir, dan ragi instant, aduk hingga rata. Masukkan garam, aduk rata dan sisihkan.
Siapkan panci kecil, masukkan susu cair dan mentega, panaskan dengan api kecil hanya agar mentega meleleh saja. Angkat, biarkan selama 1 menit kemudian tambahkan air, aduk rata dan pastikan mentega benar-benar meleleh.
Buat sumur di tengah tepung, tuangkan cairan susu-mentega, kemudian aduk dengan tangan hingga menjadi adonan yang kasar. Tambahkan telur satu persatu dan aduk adonan hingga tercampur baik. Proses ini membutuhkan waktu selama beberapa saat untuk membuat masing-masing bahan tercampur dengan baik, jadi lakukan dengan sabar. Jika anda menggunakan mikser heavy dutymaka pekerjaan menjadi lebih simple, cukup masukkan semua bahan ke dalam mikser dan aduk hingga tercampur.
Tambahkan kira-kira 150 gram keju parut ke dalam adonan, menggunakan tangan aduk dan campur keju dengan adonan hingga keju tersebar dengan baik. Cara paling gampang untuk mencampur keju adalah dengan menarik adonan dan menjejalkan keju ke dalamnya. Masukkan sisa tepung sebanyak 100 gram, aduk rata dan kemudian mulailah menguleni adonan.
Anda bisa menguleninya di mangkuk atau di meja datar yang luas. Saya menggunakan sepotong marmer yang saya letakkan di atas meja dapur. Marmer ukuran 100 x 100 cm ini benar-benar mantap digunakan untuk menguleni adonan dengan segala macam gaya yang bisa anda lakukan. Taburi permukaannya dengan tepung, letakkan adonan diatasnya dan uleni adonan hingga kalis.
Adonan akan terasa lembek dan lengket, jadi selalu lumuri tangan anda dengan tepung saat menyentuh adonan. Usahakan untuk tidak menambahkan tepung di atas adonan secara langsung. Uleni hingga adonan terasa lemas, lentur dan tidak lengket di tangan. Anda bisa menarik, memukul, membanting dan melampiaskan kejengkelan (jika itu yang sedang anda alami). Jika adonan telah terasa lembut, lemas dan tidak lengket di tangan, lipat adonan seperti melipat amplop, kemudian bulatkan hingga benar-benar menjadi bola yang kompak.
Nah, sekarang istirahatkan adonan selama 1 jam. Letakkan adonan di mangkuk yang telah diolesi dengan minyak, tutup mangkuk dengan kain. Biarkan mangkuk berisi adonan di atas meja dapur.
Sambil menunggu adonan mengembang, anda bisa mengisi waktu dengan menikmati segelas es teh manis. Anda sudah bekerja keras jadi tidak ada salahnya bersantai sejenak. Good job! ^_^
Siapkan loyang loaf panjang 23 cm, olesi mentega di permukaannya. Sisihkan.
Setelah adonan mengembang minimal 2 kali lipat, kempiskan adonan, letakkan di meja datar bertabur tepung. Menggunakan kayu penggilas, gilas adonan hingga mencapai ketebalan + 1 cm. Olesi permukaan adonan dengan mentega cair menggunakan kuas, kemudian tabur dengan sisa keju cheddar secara merata.
Potong-potong adonan menggunakan pisau atau pizza cutter menjadi ukuran kira-kira 8 x 8 cm. Potongan tidak harus rapi. Susun masing-masing potongan ke dalam loyang, hati-hati jangan sampai keju berjatuhan. Olesi permukaannya dengan mentega cair, tutup adonan dengan kain dan biarkan mengembang sekali lagi selama minimal 1 jam.
Panaskan oven, set disuhu 180'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven, gunakan api atas dan bawah.
Panggang adonan selama 30-40 menit atau hingga permukaan roti berubah kecoklatan. Keluarkan dari oven, hilangkan uap panasnya dan lepaskan roti dari loyang. Roti siap disantap begitu saja atau diolesi dengan aneka selai. Yummy!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar